Sabtu, 16 Januari 2016

Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
 Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.

Lithosfer
Berasal dari bahasa Yunani Lithos : Berbatu Sphere/Sphera : Lapisan / Padat Litosfer : Lapisan kulit/kerak bumi paling luar yang tersusun oleh batuan.

Magma
adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersuhu antara 900 ° - 1200 °C atau lebih dan berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung bumi bagian atas ( F.F. Grouts, 1947; Tumer dan verhogen 1960, H. Williams, 1962 ).

Batuan
adalah materi yang tersusun oleh satu atau kumpulan berbagai macam mineral.

Mineral
adalah materi penyusun bumi yang terbentuk secara alami mempunyai sifat dan komposisi kimia, serta sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur dan berbentuk kristal.

Kristal atau hablur
adalah suatu padatan atom, molekul atau ion yang terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan.


10 Unsur Kimia yang terkandung dalam magma :

1.Silikon (Si).
2.Titanium (Ti) 
3.Aluminium (Al) 
4.Besi (Fe) 
5.Magnesium (Mg) 
6.Kalsium (Ca)
7.Natrium (Na)
8.Kalium (K)
9.Hidrogen (H)
10.Oksigen (O)
Berdasarkan proses pembentukannya, Batuan dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  - Batuan Beku
  - Batuan Sedimen

  - Batuan Malihan/ Metamorf

BATUAN BEKU

1. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) adalah jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi,
baik di bawah permukaan bumi sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan bumi sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).


Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Batuan Tubir/ Batu Beku Dalam/Plutonik
Batuan yang terbentuk karena pembekuan magma jauh di dalam bumi (15-50km).
Pendinginan yang terjadi sangat lambat, batuannya besar-besar dan berstruktur
holokristalin atau terbentuk dari kristal sempurna. Batuan ini dicirikan dengan komposisi
kristal berukuran besar/kasar (faneritik), mudah dibedakan secara mata telanjang
(Megaskopis)Contoh : Granit, Diorit dan Gabro.
2. Batuan Korok / Batu Beku Gang
Batuan beku korok/gang: adalah batuan beku yang terbentuk di korok atau celah kerakbumi
sebelum magma sampai ke permukaan bumi. Prosesnya agak cepat, sehingga struktur
kristalnya kurang sempurna.  Contoh : Granit Profir, Liparit, Diorit Fosfir.
3. Batuan Leleran/ Batu Beku Luar
Batuan yang terbentuk sebagai akibat magma/lava yang mengalir ke permukaan bumi
kemudian mendingin dan membeku dengan cepat, dicirikan dengan komposisi kristal sangat
halus (Amorf)   Contoh :  Basal,  andesitobsidianscoria, batu apung (pumice).

Batuan Beku Berdasarkan Teksturnya :
Fanerik : Tekstur kristal cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang,  terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. (Ex : Granit, Diorit, Gabro)
Profiritik : Tekstur batuan yang mengandung fenokris atau kristal besar yang terikat dalam massa dasar yang halus, terbentuk di bawah permukaan bumi. (Ex : Granit Profir, Riolit Profir, Andesit Profir, Granodiorit Profir, dsb).
Afanitik : Susunan kristal pada batuan berbutir halus dan hampir seluruhnya berupa gelas, terbentuk pada permukaan bumi. (Ex : Andesit, Dasit, Basal)
Batuan Beku 

1.Granit                                    14. Gabro 
2.Granit Biotit                           15. Diabas
3.Diorit Piroksen                       16. Basal
4.Liparit                                    17. Basal Lava
5.Granit Pegmatit                   18. Leusit Tefrit
6.Andesit Hornblende            19. Leusit Basanit
7.Kuarsa Porfiri                         20. Peridotit
8.Kuarsa Diorit                          21. Dioritik
9.Trakhi Andesit                       22. Tahilit
10. Dasit Porfiri                         23. Granodiorit
11. Andesitik                            24. Obsidian
12.Andesit                               25. Batu Apung

13. Diorit

2. Batuan Sedimen/Endapan

Batuan yang terbentuk akibat pengendapan dari pecahan bongkahan batuan yang hancur
karena proses pelapukan yang kemudian terangkut oleh air, angin atau es dan terakumulasi
kemudian termampatkan (compacted) menjadi satu lapisan batuan yang baru. Batuan
sedimen mempunyai ciri berlapis, sebagai akibat terjadinya perulangan pengendapan.

Berdasarkan Proses Terbentuknya Batuan Sedimen dibedakan Menjadi :
1.Batuan Sedimen Klastik/Detrital/Fragmental
Terbentuk sebagai akibat kompaksi/pemampatan dari material batuan beku, batuan sedimen
lain, dan batuan malihan dengan ukuran butir beragam. Karena proses pembentukan batuan
tersebut disebabkan oleh air, angin dan es, maka disebut juga batuan sedimen mekanik
(mechanical sedimentary)
 Contoh Batuan Sedimen Klastik/Detrital/Fragmental :
  Batu gamping, Batu Pasir, Batu Lempung, Breksi, Konglomerat, Tillite (Konglomerat atau breksi yang terendapkan oleh es), Batu Lanau, Arkosa (Batu pasir felspar), Arenaceous (serpih pasiran), Argilaceous (serpih lempungan), Carbonaceous (serpih gampingan).
Ukuran Skala Butir Wenworth (1922)

2. Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen yang mengandung sisa organisme yang terawetkan (Fosil).
  Contoh : Batu gamping gastropoda (siput), Batu gamping koral (terumbu), Batu gamping
alga (muddy limestone), Batubara/Coal (tumbuhan).

3.Batuan Sedimen Kimia
Batuan yang terbentuk karena adanya proses pelarutan secara kimia dari batuan asal, yang kemudian terangkut dan mengendap di tempat lain.
Ex : Batu gamping kristalin, travertin, tufa (stalaktit & stalakmit), dolomit (Camg(Co3)2, Karbonat Magnesium), gipsum(CaSO4.2H2O), halit (batu garam-NaCl).

Siapa yang mau file poer point nya silahkan download di wahyu geo atau minta di Ariel/Yosef














Tidak ada komentar:

Posting Komentar